(Sejarah Singkat Putra Putri Rosulullah Bag V)
Ruqayyah telah menikah
dengan Utbah bin Abu lahab sebelum masa kenabian. Sebenarnya hat itu
sangat tidak disukai oleh Khadijah.. Karena ia telah mengenal perilaku
ibu Utbah, yaitu Umrnu jamil binti Harb, yang terkenal berperangai buruk
dan jahat. ta khawatir putrinya akan memperoleh sifat-sifat buruk
dari ibu mertuanya tersebut. Dan ketika Rasulullah . telah diangkat menjadi Nabi, maka Abu Lahablah, orang yang paling memusuhi Rasulullah . dan Islam. Abu Lahab telah banyak menghasut orang-orang Mekkah agar memusuhi Nabi . dan para sahabat . Begitu pufa istrinya, Ummu Jamil yang senantiasa berusaha mencelakakan Rasulullah . dan memfitnahnya. Atas perilaku Abu lahab dan permusuhannya yang keras terhadap Rasulullah ., maka Allah telah menurunkan wahyu-Nya, ‘Maka celakalah kedua tangan Abu lahab, (Al lahab: 1)
dari ibu mertuanya tersebut. Dan ketika Rasulullah . telah diangkat menjadi Nabi, maka Abu Lahablah, orang yang paling memusuhi Rasulullah . dan Islam. Abu Lahab telah banyak menghasut orang-orang Mekkah agar memusuhi Nabi . dan para sahabat . Begitu pufa istrinya, Ummu Jamil yang senantiasa berusaha mencelakakan Rasulullah . dan memfitnahnya. Atas perilaku Abu lahab dan permusuhannya yang keras terhadap Rasulullah ., maka Allah telah menurunkan wahyu-Nya, ‘Maka celakalah kedua tangan Abu lahab, (Al lahab: 1)
Setelah ayat ini turun,
maka Abu lahab berkata kepada kedua orang putranya, Utbah dan Utaibah,
‘Kepalaku tidak haial bagi kepalamu selama kamu tidak menceraikan Putri
Muhammad.’ Atas perintah bapaknya itu, maka Utbah mericeraikan istrinya
tanpa alasan. Setelah bercerai dengan Utbah, kemudian Ruqayyah
dinikahkan oleh Rasulullah . dengan Utsman bin Affan.
Hati Ruqayyah pun
berseri-seri dengan pernikahannya ini. Karena Utsman adalah seorang
Muslim yang beriman teguh, berbudi luhur, tampan, kaya raya, dan dari
golongan bangan Quraisy. Setelah pernikahan itu, penderitaan kaum
muslimin bertambah berat, dengan tekanan dan penindasan dari kafirin
Quraisy. Ketika semakin hari penderitaan kaum muslimin, termasuk
keluarga Rasulutlah . bertambah berat, maka dengan berat hati Nabi .
mengijinkan Utsman beserta keluarganya dan beberapa muslim lainnya untuk
berhijrah ke negeri Habasyah. Ketika itu Rasulullah . bersabda,
‘Pergilah ke negeri Habasyah, karena di sana ada seorang raja yang
terkenal baik budinya, tidak suka menganiaya siapapun, Di sana adalah
bumi yang melindungi kebenaran. Pergilah kalian ke sana. Sehingga Allah
akan membebaskan kalian dari penderitaan ini.’
Maka berangkatlah satu kafilah untuk
berhijrah dengan diketuai oleh Utsman bin Affan. Rasulullah . bersabda
tentang mereka, Mereka adalah orang yang pertama kali hijrah karena
Allah setelah Nabi Luth as.’ Setibanya di Habasyah mereka memperoleh
perlakuan yang sangat baik dari Raja Habasyah. Mereka hidup tenang dan
tenteram, hingga datanglah berita bahwa keadaan kaum muslimin di Mekkah
telah aman. Mendengar berita tersebut, disertai kerinduan kepada kampung
halaman, maka Utsman memutuskan bahwa kafilah muslimin yang dipimpimnya
itu akan kembali lagi ke kampung halamannya di Mekkah. Mereka pun
kembali. Namun apa yang dijumpai adalah berbeda dengan apa yang mereka
dengar ketika di Habasyah. Pada masa itu, mereka mendapati keadaan kaum
muslimin yang mendapatkan penderitaan lebih parah lagi. Pembantaian dan
penyiksaan atas kaum muslimin semakin meningkat. Sehingga rombongan ini
tidak berani memasuki Mekkah pada siang hari. Ketika malam telah
menyelimuti kota Mekkah, barulah mereka mengunjungi rumah masingmasing
yang dirasa aman. Ruqayyah pun masuk ke rumahnya, melepas rindu terhadap
orang tua dan saudara-saudaranya.
Namun ketika matanya beredar ke
sekeliling rumah, ia tidak menjumpai satu sosok manusia yang sangat ia
rindukan. la bertanya, ‘Mana ibu?….. mana ibu?….’ Saudara-saudaranya
terdiam tidak menjawab. Maka Ruqayyah pun sadar, orang yang sangat
berarti dalam hidupnya itu telah tiada. Ruqayyah menangis. Hatinya
sangat bergetar, bumi pun rasanya berputar atas kepergiannya.
Penderitaan hatinya, ternyata tidak berhenti sampai di situ. Tidak lama
berselang, anak lelaki satu-satunya, yaitu Abdullah yang lahir ketika
hijrah pertama, telah meninggal dunia pula. Padahal nama Abdullah adalah
kunyah bagi Utsman ra., yaitu Abu Abdullah.
Abdullah masih berusia dua tahun, ketika
seekor ayam jantan mematuk mukanya sehingga mukanya bengkak, maka Allah
mencabut nyawanya. Ruqayyah tidak mempunyai anak lagi setelah itu.
Dia hijrah ke Madinah setelah Rasulullah
j. hijrah. Ketika Rasulullah . bersiap-siap untuk perang Badar, Ruqayyah
jatuh sakit, sehingga Rasulullah . menyuruh Utsman bin Affan agar tetap
tinggal di Madinah untuk merawatnya. Namun maut telah menjemput
Ruqayyah ketika Rasulullah . masih berada di medan Badar pada bulan
Ramadhan. Kemudian berita wafatnya ini dikabarkan oleh Zaid bin Haritsah
ke Badar. Dan kemenangan kaum muslimin yang dibawa oleh Rasulullah .
beserta pasukannya dari Badar, ketika masuk ke kota Madinah, telah
disambut dengan berita penguburan Ruqayyah. Pada saat wafatnya Ruqayyah,
Rasulullah . berkata, Bergabunglah dengan pendahulu kita, Utsman bin
Maz’un.’
Para wanita menangisi kepergian Ruqayyah.
Sehingga Umar bin Khattab. datang kepada para wanita itu dan memukuli
mereka dengan cambuknya agar mereka tidak keterlaluan dalam menangisi
jenazah Ruqayyah. Akan tetapi Rasulullah . menahan tangan Umar. dan
berkata, ‘Biarkaniah mereka menangis, ya Umar. Tetapi hati-hatilah
dengan bisikan syaitan. Yang datang dari hati dan mata adalah dari Allah
dan merupakan rahmat. Yang datang dari tangan dan lidah adalah dari
syaitan.’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar